Friday, November 7, 2008

Sejenak Bersama Sasterawan Negara

Sebagai seorang Sasterawan Negara, ingin aku kongsi di sini sajak yang aku akan tulis sesuka hati.

Hasil nukilan spontan.

Bulu Cenderawasih

Pukimak engkau...
Belum bercukur lagi.

Jangan panggil aku ayah!
Jangan kau berani mintak duit
aku

Jangan sesekali kau pinjam kereta aku.
Selagi mak kau tak cukur pukinya.

Bulu-bulu si cenderawasih,
sudah terlalu panjang

Kelak aku membakarnya
Agar si cenderawasih bisa bangkit dari abu

Terbang melayang, ke atas konek aku.


Sajak 2 (sajak nasihat):

Pantat Mak Kau Lah

Kau kata
Aku hutang berjuta

Kau kata
Potong tangannya!

Kerat kakinya
Butakan matanya.

Lepas itu, suruh aku bekerja
Untuk membayar, hutang si celaka

Marilah sini seketika
Biar aku membisikkan kata-kata

Nasihat orang yang tidak tua

Ya, doa orang terniaya
Bisa menjadi nyata

Tapi carutan juga
Mampu membuka mata

Gentel lah bijik kelentit ko sampai rata
Tenyehlah puki ke batu jemala

Moga engkau dapat uang berjuta
Tepuk sorak para gembala

Biar gegak gempita
Dikenali satu negara

Kaulah si adiwira
Pukimak dan celaka