Sebagai seorang Sasterawan Negara, ingin aku kongsi di sini sajak yang aku akan tulis sesuka hati.
Hasil nukilan spontan.
Bulu Cenderawasih
Pukimak engkau...
Belum bercukur lagi.
Jangan panggil aku ayah!
Jangan kau berani mintak duit
aku
Jangan sesekali kau pinjam kereta aku.
Selagi mak kau tak cukur pukinya.
Bulu-bulu si cenderawasih,
sudah terlalu panjang
Kelak aku membakarnya
Agar si cenderawasih bisa bangkit dari abu
Terbang melayang, ke atas konek aku.
Sajak 2 (sajak nasihat):
Pantat Mak Kau Lah
Kau kata
Aku hutang berjuta
Kau kata
Potong tangannya!
Kerat kakinya
Butakan matanya.
Lepas itu, suruh aku bekerja
Untuk membayar, hutang si celaka
Marilah sini seketika
Biar aku membisikkan kata-kata
Nasihat orang yang tidak tua
Ya, doa orang terniaya
Bisa menjadi nyata
Tapi carutan juga
Mampu membuka mata
Gentel lah bijik kelentit ko sampai rata
Tenyehlah puki ke batu jemala
Moga engkau dapat uang berjuta
Tepuk sorak para gembala
Biar gegak gempita
Dikenali satu negara
Kaulah si adiwira
Pukimak dan celaka